situspuisi.blogspot.com merupakan Blog kumpulan puisi yang menyediakan contoh puisi pendek terbaik karya indonesia.

Surat Cinta Karya W.S Rendra

Surat Cinta

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur yang gaib,
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
Wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu !

Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya,
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku !

Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi,
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak kan kunjung diundurkan

Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta
Wahai, dik Narti
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan
Aku melamarmu,
Kau tahu dari dulu:
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
dari yang lain...
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa

Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit:
kantong rejeki dan restu wingit
Lalu tumpahlah gerimis
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuta
batgai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku

Engkau adalah putri duyung
tawananku
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku !
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku
Wahai, putri duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
kerna langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya
Wahai, Dik Narti
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku !

Puisi Surat Cinta Karya W.S Rendra

Arti Puisi Surat Cinta Karya W.S Rendra
Sang penulis puisi (WS Rendra) telah menyukai seorang wanita, Dia adalah Narti. WS Rendra mengungkapkan perasaan cinanya lewat puisi yang telah Ia buat. WS Rendra juga ingin menikahi Narti dan ingin menjadikan Narti sebagai istrinya dan menjadi Ibu dari Anak-anak WS Rendra.

Sang Pejuang Karya Ahmad Rio

Sang Pejuang

Bulir-bulir air mata
Membasahi kerinduan
Saat mengingat sapaan lentiran jari-jarimu
yang mencoba mengingatkan
Bagaimana aku harus melawan hidup.
Saat aku di tengah-tengah ke buntuhan arah
Betapa ku inginkan,ku rindukan
Ke dua lentikkan jari-jari itu
Yang pernah mencoba
Membuka ke dua bola mataku,
Dan Saat itu wajah mu, terlihat jelas
Memaksakan aku untuk memenangkan
pertempuran melwan hidup,
Dan cara menggunakan pusaka
Ketika jatuh,kembali bangkit tanpa putus asa.
Aku abaikan, bahkan selamanya hanya menjadi penyesalan, ketika saat itu
Syair-syair perjuanganmu, yang tak putus asa
Membariskan satu-persatu langkah
Yang kau arahkan dengan harapan
Aku yang terbaik.
Sang pejuang itu adalah
AYAH.

Puisi Sang Pejuang Karya Ahmad Rio

Arti Puisi Sang Pejuang Karya Ahmad Rio
Puisi ini menggambarkan sosok peranan AYAH yang Pernah ku asingkan, atau lebih tepatnya Si penulis mengabaikan ayahnya yang telah menasehatinya. Namun Penulis menyesal karena sudah tidak bisa menjumpai Ayahnya lagi, hanya kerinduan ingin bertemu Ayah yang tersisa. Namun penulis tetap mengingat nasehat sang Ayah dan perlakuan baik Ayah kepada anaknya.

Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufiq Ismail

Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini

Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
“Duli Tuanku ?”

Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus

Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufiq Ismail

Arti Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufiq Ismail
Ini adalah puisi kritikan dari Taufiq Ismail Kepada penguasa negeri. Meskipun sudah merdeka, pemerintah dianggap gagal dalam mensejahterahkan rakyatnya. Walaupun beitu tidak ada jalan lain, Jika ingin terus hidup, maka Kita harus berjalan terus, membuat nasib Kita sendiri.

Info Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini
Termasuk Puisi Perjuangan.

Diponegoro Karya Chairil Anwar

Diponegoro

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang

Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar

Makna Arti Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar
Puisi ini menceritakan tentang pahlawan Diponegoro yang dengan gagah berani maju melawan para penjajah yang ingin menguasai bumi pertiwi. Pangeran Diponegoro maju tak gentar walaupun musuh berjumlah ratusan kali. Dengan senjatanya, Diponegoro maju dengan semangat tak takut mati. Semuanya dilakukan demi Indonesia tercinta.

Puisi Ranah Menanti Karya Nella Maresta

 Puisi Ranah Menanti

Angin berjalanlah padanya
Bumi goncangkan hatinya
Hati meratap serulah
Ranah merindu yuang

Topan rengkuhlah jiwa
Badai pagutlah raga
Hujan basuh luka
Ranah mananti yuang

Rantau ranah pilihan
Rantau ranah panggilan
Rantau ranah goyahlah
Rantau ranah pulanglah..

Bayang datang ayah
Asa meratap mande
Kampung sorak taragak
Ranah kerinduan yuang..

Tanah rantau lepaslah
Waktu pada ranah kesepian
Rantau hantar buyuang
Kampung menanti pulang

Meraba mande tua masanya
Terlentang ayah resah hati
Atau tinggal jasad terkubur tanah
Pulang yuang Ranah risau Menanti


Puisi Ranah Menanti Karya Nella Maresta 

Arti Puisi Ranah Menanti
Puisi ini bercerita tentang kerinduan kampung halaman pada pemudanya yang merantau dan tak kunjung pulang,tak berjumpa ayah,bundanya.Gemerlap tanah rantau mungkin lebih memikat hati perantau hingga kampung halaman ranah bundo(Ranah Minangkabau) padang,Sumbar perlahan terlupakan dan enggan pulang.Seruan orang tua yang rindu berjumpa anak,karena umur tak dapat dikira,akankah bertatap muka kembali dengan buah hati,atau justru kabar kematian yang akan membawanya pulang.
Copyright © situspuisi.blogspot.com | Powered by blogger.