situspuisi.blogspot.com merupakan Blog kumpulan puisi yang menyediakan contoh puisi pendek terbaik karya indonesia.

Showing posts with label Puisi Perjuangan. Show all posts
Showing posts with label Puisi Perjuangan. Show all posts

Gugur Karya Karya W.S. Rendra

Gugur

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Tiada kuasa lagi menegak
Telah ia lepaskan dengan gemilang
pelor terakhir dari bedilnya
Ke dada musuh yang merebut kotanya

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Ia sudah tua
luka-luka di badannya

Bagai harimau tua
susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya

Sesudah pertempuran yang gemilang itu
lima pemuda mengangkatnya
di antaranya anaknya
Ia menolak
dan tetap merangkak
menuju kota kesayangannya

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Belumlagi selusin tindak
mautpun menghadangnya.
Ketika anaknya memegang tangannya
ia berkata :
Yang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah.
Dan aku pun berasal dari tanah
tanah Ambarawa yang kucinta
Kita bukanlah anak jadah
Kerna kita punya bumi kecintaan.
Bumi yang menyusui kita
dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah juwa dari jiwa.
Ia adalah bumi nenek moyang.
Ia adalah bumi waris yang sekarang.
Ia adalah bumi waris yang akan datang.
Hari pun berangkat malam
Bumi berpeluh dan terbakar
Kerna api menyala di kota Ambarawa

Orang tua itu kembali berkata :
Lihatlah, hari telah fajar !
Wahai bumi yang indah,
kita akan berpelukan buat selama-lamanya !
Nanti sekali waktu
seorang cucuku
akan menacapkan bajak
di bumi tempatku berkubur
kemudian akan ditanamnya benih
dan tumbuh dengan subur
Maka ia pun berkata :
-Alangkah gemburnya tanah di sini!

Hari pun lengkap malam
ketika menutup matanya. 

Puisi Gugur Karya Karya W.S. Rendra

Makna Arti Puisi Gugur Karya Karya W.S. Rendra
Menceritakan tentang seorang pahlawan yang sedang sekarat. Dia sudah tidak mampu untuk berjalan, bahkan untuk berdiri sekalipun. Dengan senjata api yang dibawanya, Dia dengan gigih melawan para penjajah. Seorang pahlawan yang sudah berumur tua dan penuh luka di sekujur tubuhnya. Dengan keadaan seperti itu, Dia masih terlihat buas seperti harimau. Dia telah berhasil menghalau penjajah dari Tanah kelahirannya, Ambarawa. Anaknya sendiri berusaha menolongnya, namun Sang Pahlawan sekaligus seorang ayah, melolak untuk dibantu, bahkan walaupun itu adalah anaknya sendiri. Karena Pahlawan tua itupun sadar jika ajalnya sudah semakin dekat. Pahlawan tersebut pun hanya bisa berpesan kepada anaknya. Bahwa Negara Indonesia ini adalah sesuatu yang berharga dan harus terus dilindungi dan dijaga. Sang pahlawan pun akhirnya meninggal demi membela Kota Ambarawa.

Bambu Runcing Karya Rayhandi

Bambu Runcing

Di ujung bambu tajam menyikat
Mengoyak musuh hingga ampun
Di bilah tajam sakit mencekat
Siap siaga menelan musuh

Ujung bambu jadi saksi
Hitam rasa menyakit
Mengusir iblis dengan nyawa
Tanpa takut tanpa gentar

Rasa cinta tanah air
Menyatu di darah merah
Mengakar di tulang putih
Menguasai nafas

Mereka berjuang hingga raib
Bercerai dengan raga
Untuk bumi garuda
Untuk indonesia raya

Mereka mati dengan hormat
Memperjuangkan secerut kebebasan
Yang terenggut durjana
Untuk satu kemerdekaan

Puisi Bambu Runcing Karya Rayhandi

Arti Puisi Bambu Runcing Karya Rayhandi
Adalah sebuah puisi yang menggambarkan perjuangan pahlawan Kita untuk kemerdekaan Indonesia. Para pahlawan hanya berjuang dengan bambu runcing yang tajam. Tanpa kenal rasa takut, para pahlawan menghadapi penjajah hanya bersenjatakan bambu runcing. Para pahlawan Kita rela mati mengorbankan nyawanya demi memperjuangkan kebebasan rakyat Indonesia.

Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufiq Ismail

Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini

Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
“Duli Tuanku ?”

Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus

Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufiq Ismail

Arti Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufiq Ismail
Ini adalah puisi kritikan dari Taufiq Ismail Kepada penguasa negeri. Meskipun sudah merdeka, pemerintah dianggap gagal dalam mensejahterahkan rakyatnya. Walaupun beitu tidak ada jalan lain, Jika ingin terus hidup, maka Kita harus berjalan terus, membuat nasib Kita sendiri.

Info Puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini
Termasuk Puisi Perjuangan.

Diponegoro Karya Chairil Anwar

Diponegoro

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang

Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar

Makna Arti Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar
Puisi ini menceritakan tentang pahlawan Diponegoro yang dengan gagah berani maju melawan para penjajah yang ingin menguasai bumi pertiwi. Pangeran Diponegoro maju tak gentar walaupun musuh berjumlah ratusan kali. Dengan senjatanya, Diponegoro maju dengan semangat tak takut mati. Semuanya dilakukan demi Indonesia tercinta.

Puisi Di tepi Harapan Karya Sasky Oktafian Nabilla

DI TEPI HARAPAN

Mengadu bersilih sendu
Tua ladam menghantar padam
Hujan rindang berkoyak malam

Bertopang menghantarkan berduri
Berduri lain gerigi
Memandang saling teruji

Dara pekat
Lekat berkarat
Berkarang beragam laktat

Memantang
Berkawan siulan
Batu merah beradu jantan
Beradu berkoyak halangan
Apakah yang dituju dalam perjalanan?

Mulut berpisau tajam
Terhantam oleh karang
Menjadi lautan
Di batas mimpi harapan

Puisi Di Tepi Harapan Karya sasky oktafian nabilla

Arti Puisi Di Tepi Harapan
Puisi ini berceritakan tentang papua, khususnya suku di pedalaman papua, bahwa mereka dengan keterbatasan lingkungan untuk berpendidikan, tetapi mereka masih bisa berkarya, semangat mereka bahkan lebih besar dari kita yang berpendidikan. walaupun harus bertarung dengan keterbatasan, tetapi mereka masih bisa mewujudkan apa yang mereka inginkan.

Hari Kemerdekaan 17 Agustus Karya Zahni Hafizh Atsari

Hari Kemerdekaan 17 Agustus

17 Agustus 1945
Hari ini aku menghadap sang saka
Hentak beraniku menyosong citaku
Suci jiwaku menggapai harapanku

Aku anak bangsa Indonesia
Suara lantang menyuarakan
Merdeka...,Merdeka...,Merdeka...
Majulah Indonesiaku

Hari ini... hari kemerdekaan Bangsa Indonesia
Hari kebangsaan Indonesia
Hari lahirnya Bangsa Indonesia

Semangat juang para pahlawan
Gugur damai di medan perang
Harum namamu di kandung badan
Merdeka...,Mrdeka...,Merdeka...
Jayalah selalu Bangsa Indonesiaku

Hari Kemerdekaan 17 Agustus Karya Zahni Hafizh Atsari

Arti Puisi Hari Kemerdekaan 17 Agustus:
Pada tanggal 17 Agustus aku sedang mengikuti upacara. Keberanianku mempertahankan bangsa. Jiwa yang suci karena pengorbanan. Aku anak indonesia teriakan merdeka dan doaku kepada ilahi

Puisi Hari Kemerdekaan 17 Agustus terdiri dari:
  • Termasuk Puisi Perjuangan & Puisi Kemerdekaan
Puisi Hari Kemerdekaan 17 Agustus telah dikirim ke Situs Puisi oleh Zahni Hafizh Atsari.

Next Post = Puisi Tamparan Yang Meninggalkan Cahaya Bulan Karya Novita Sari
Last Post = Puisi Aku Karya Chairil Anwar

Aku Karya Chairil Anwar

Aku

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Aku Karya Chairil Anwar

Arti Puisi Aku:
Puisi ini dibuat pada tahun 1993 yang saat itu negeri Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Puisi ini memiliki tema tentang pemberontakan dari segala bentuk penindasan. Si penulis ingin hidup lebih lama, namun Ia hanya memiliki waktu yang terbatas. Dan kalau ajalnya tiba, Ia tak ingin siapapun meratapinya.
Copyright © situspuisi.blogspot.com | Powered by blogger.